Jenazah Korban MH17 Diperlakukan Tidak Layak oleh Pro-Rusia


Ukraine - Masih panasnya kawasan Donetsk-Ukraine mengundang kritik Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai. Ia khawatir dengan terus tertundanya penuntasan kasus penembakan pesawat Malaysia Airlines. Menteri Liow pun menggelar pertemuan dengan para ahli yang ikut serta dalam investigasi internasional di Kiev, Ukraina.

Senin (21/7/2014), usai pertemuan, Menteri Liow menegaskan pentingnya solusi atas permasalahan konflik antara Ukraina dan kubu pro Rusia. Konflik itu telah menghambat penyelidikan jatuhnya pesawat Malaysia Airlines.

Kubu pro-Rusia yang menguasai wilayah Donetsk mengawasi ratusan jenazah korban yang telah ditemukan. Selain itu mereka juga telah meletakkan mayat-mayat korban di 4 gerbong kereta berpendingin.

Kecaman dunia internasional terus berdatangan atas sikap kelompok pro-Rusia di timur Ukraina yang tidak bersikap koperatif. Jenazah diperkirakan tidak diperlakukan dengan layak selama berada di tangan kelompok separatis tersebut.

Sementara itu, ratusan siswa taman kanak-kanak Hooray Kids di Denpasar, Bali menggelar doa bersama. Hal ini dilakukan setelah sekolah mendapat kabar guru bahasa Inggris mereka Arnould Huzien menjadi salah satu korban tewas dalam insiden MH17.

Para siswa meletakkan bunga mawar putih dan lilin di depan karangan bunga dan foto guru mereka. Suasana haru pun mewarnai doa bersama. Di mata rekan-rekannya, Arnoud dikenal sebagai sosok yang baik. Mereka berharap tragedi kemanusiaan yang merenggut nyawa orang tak berdosa seperti MH17 tidak terulang lagi di kemudian hari.